
LABUHANBATU, iNewsAsahanRaya.id - Bulog Cabang Labuhanbatu turun ke sawah untuk membeli langsung gabah padi dari para petani yang ada di Labuhanbatu Raya. Adapun target yang akan diserap sebanyak 500 ton.
Pemimpin Cabang Bulog, Lutfillah Barus saat dikonfirmasi Kamis (27/2/2025) mengatakan, saat ini pihaknya telah menyerap 274 ton gabah padi dari para petani di wilayah kerjanya yang mencakup, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, dan Labuhanbatu Selatan.
"Saat ini para petani sudah memasuki masa panen hingga April Kami ditargetkan untuk menyerap 500 ton gabah, dan yang sudah tercapai sejauh ini adalah 270 ton. Proses ini masih terus berjalan. Selama ini kita lebih mengenal sawit sebagai komoditas utama, namun ternyata lahan padi di sini juga ada," ungkapnya.
Lutfillah menjelaskan, sesuai ketetapan pemerintah, harga gabah padi yang dibeli oleh Bulog ke petani adalah sebesar Rp 6.500 per kilogram. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang biasanya saat petani menjual ke tengkulak atau penampung, yang hanya sekitar Rp 5.400-Rp. 6.000 per kilogram.
"Kalau mekanisme pembelian ini, Bulog yang langsung membeli gabah dari petani, kemudian kita giling, dan akan masuk di gudang kita. Nantinya ini yang kita distribusikan kembali. Nah untuk di lapangan, kita bekerja sama dengan TNI dari Kodim 0209/LB, Dinas Pertanian, penyuluh, poktan dan Gapoktan. Semoga dengan harga beli yang ditetapkan ini dapat mensejahterakan petani," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Lutfillah, Asta Cita Presiden perihal ketahanan pangan di wilayah Labuhanbatu Raya ini termasuk berhasil. Apalagi dalam satu tahun, proses panen dapat dilakukan hingga dua kali.
"Hingga hari ini tidak ada impor beras lagi dari luar, kita fokus melakukan penyerapan gabah dalam negeri. Kalau saya optimis target akan kita capai, karena dengan harga yang ditetapkan pemerintah sudah sangat sesuai, banyak petani yang senang kita beli hasil panennya," jelasnya.
Editor : Mohd Fadly Pelka
Artikel Terkait