BATU BARA, iNewsAsahanRaya.id - Diduga akibat tidak memiliki palang pintu pengaman, kereta api yang melintas di jalur perlintasan Bandar Tinggi-Kuala Tanjung kembali memakan korban untuk yang kesekian kalinya, merasa tak senang ratusan warga pun memblokir jalur pellintasan tersebut hingga kereta terpaksa mundur. Peristiwa inipun viral di media sosial.
Peristiwa kecelakaan kereta api penumpang tabrak pejalan kaki kali ini terjadi di Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Batu Bara, Sumatera Utara, Jumat (28/02/2025).
Dalam rekaman video terlihat korban Nurbaiti (48) warga Desa Lalang sudah tewas di lokasi kejadian, diduga akibat benturan keras pada bagian kepala hingga terpental-pental dan mengalami luka patah tulang bagian tangan. Sebelumnya warga sempat melarikan korban ke klinik terdekat namun nyawa korban tak tertolong.
Merasa muak dan emosi dengan sikap PT KAI yang diduga terkesan acuh dan menyepelekan nyawa seseorang, emosi warga pun semakin memuncak dan tak tertahan, hingga akhirnya ratusan warga yang tadinya berkerumun melihat jasad korban, sontak melakukan aksi pengadangan dan memblokir perlintasan dengan meja dan kursi dan membakar ban bekas di jalur perlintasan kereta api Kuala-Tanjung-Bandar Tinggi, sebagai bentuk solidaritas masyarakat.
Warga menuntut agar PT KAI agar segera menepati janji lamanya untuk membuat palang pintu pengaman, sebab posisi perlintasan kereta api sejajar dengan jalan raya sehingga menyulitkan warga yang keluar dan masuk ke permukiman.
Akibat pengadangan tersebut kereta api penumpang yang hendak kembali menuju Stasiun Bandar Tinggi di hentikan oleh warga. Tidak hanya itu kereta api ini juga terpaksa mundur dan kembali ke stasiun kuala tanjung karena warga tidak mengizinkan kereta tersebut untuk melintas.
Warga meminta PT KAI untuk menonaktifkan sementara jalur perlintasan kereta api menuju pelabuhan kuala tanjung hingga tuntutan warga dipenuhi.
Editor : Mohd Fadly Pelka
Artikel Terkait