LABUSE, iNewsAsahanRaya.id - Sosok AKBP Aditya Simanggara Pratama Sembiring dipercaya menjadi Kapolres ke-4 di Labuhanbatu Selatan. Sebelum menempati posisi itu, sosok pria kelahiran Jawa Timur, 21 Oktober 1983 ini telah melewati berbagai operasi besar, termasuk Misi Pemeliharaan dan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (MPP PBB) di negara Sudan, serta menumpas kasus teroris di Poso, Sulawesi Tengah.
Kepada iNews.id, Rabu (9/4/2025) lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tathya Dharaka tahun 2005 ini menceritakan, menjadi seorang anggota Polri merupakan cita-citanya sejak kecil. Selain itu motivasinya semakin kuat karena sosok sang ayah merupakan anggota Polri di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes).
"Bapak saya dokter polisi, sering membantu orang, terus orang yang dibantu itu kayak senang gitu jadi, dari situ ingin jadi polisi," katanya.
Usai lulus, penempatan awal dirinya sebagai Kanit Gegana Satbrimob Polda Kalimantan Timur, lalu Sekolah Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan setelah selesai kembali ke Sat Gegana Korbrimob Mabes Polri.
Kemudian dia menjadi salah satu dari ratusan personel utusan Polri yang terpilih mengikuti Misi Pemeliharaan dan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (MPP PBB) pada tahun 2015 di negara Sudan, yang saat itu kondisi disana sedang politik panas antara pemerintah Sudan dengan kelompok pemberontak.
"Staf-staf PBB banyak dirampok, mobilnya diambil, perampokan bersenjata di sana. Kita melakukan kegiatan kepolisian sampai akhirnya bisa mencegah 2 kali pembajakan mobil dimana para pelaku menggunakan senjata (car hijacking), sampai ditembaki kita oleh semua pemberontak disana," ujarnya.
Usai misi tersebut berhasil, ia memperoleh 2 penghargaan dari PBB. Penghargaan pertama adalah atas keberhasilan pencegahan pembajakan mobil dalam operasi itu, serta penanganan 23.278 pengungsi yang terdampak akibat konflik tersebut.
Selanjutnya ia kembali Mabes Polri dan mendapat promosi jabatan sebagai Kabag Ops Polresta Bandara Soekarno Hatta.
Di posisi tersebut, dia merancang dan mengelola sistem pengamanan untuk acara berskala internasional, diantaranya pelaksanaan Asian Games, Asian Para Games, serta mengamankan jalannya pertemuan tahunan anggota International Monetary Fund (IMF).
Selanjutnya, Aditya Sembiring menjabat sebagai Kapolsek Jatiuwung Tangerang Kota. Saat itu dia mengatasi dinamika demonstrasi aksi buruh yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Kemudian dia mendapat penghargaan Kapolri untuk mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespim Polri). Setelah itu menjalani tugas Operasi Madago Raya di Poso dan berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Sulawesi Tengah.
Dalam operasi yang berlangsung pada tahun 2022 ini, dia dipercaya sebagai Dan Sektor untuk memburu dua orang orang teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih tersisa di dalam hutan. Saat itu masyarakat di sana tidak bisa sepenuhnya beraktifitas dan berkebun serta dihantui ketakutan hingga trauma akibat adanya teroris yang belum tertangkap.
"Kita nyari dua orang teroris di hutan, istilahnya nyari jarum di lautan. Saat itu kita kontak senjata dengan mereka dan berhasil melumpuhkan salah satu teroris itu. Dengan berhasil dilumpuhkannya para DPO teroris maka operasi tersebut dinyatakan selesai dan dilanjutkan dengan operasi kewilayahan Polda Sulteng. Keberhasilan yang kita capai itu karena adanya kebersamaan, keikhlasan dan semangat kerja Satgas tsb," pungkas dia.
Usai Operasi Madago Raya selesai, ia kembali promosi jabatan sebagai Kapolsek Metro Tanah Abang. Disini ia menghadapi dinamika pilpres, pengamanan agenda nasional terkait pilpres, kunjungan Paus Fransiskus, konser internasional dan nasional di kawasan GBK, serta menghadapi dinamika pasar Tanah Abang sendiri.
"Kalau dinamika pilpres itu kan muaranya di DPR, disanalah kita pengamanan, terus sidang MK, lalu kunjungan Paus Fransiskus itu. Yang merupakan pengamanan paling rumit karena digelar di GBK, melibatkan banyak orang, banyak instansi dan memiliki potensi gangguan kamtibmas yang sangat tinggi sehingga perlu rencana pengamanan yang sangat detail,”bilangnya.
1 tahun 22 hari menjabat, Aditya Sembiring promosi jabatan sebagai Kapolres Labuhanbatu Selatan, Polda Sumatra Utara.
"Harapan disini bisa merubah, membawa dan memberikan warna di polres yang baru dua tahun berdiri ini, terutama dalam pelayanan masyarakat," tegasnya.
Hanya beberapa hari menjabat, Aditya Sembiring berhasil mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap Nurolom Ritonga (52) warga Kelurahan Langga Payung, Kecamatan Sei Kanan yang jasadnya dikubur separuh badan di perkebunan sawit warga di Desa Rintis, Kecamatan Silangkitang pada Februari 2025 lalu.
Pelaku berinisial ZS (38) warga Kelurahan Lingga Tiga, kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu yang ternyata merupakan pacar korban. Pelaku ditangkap di daerah Kabupaten Asahan Sumatra Utara pada 1 April 2025. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 340 subsider pasal 338 dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Sejak awal memimpin Polres, ia juga rutin melakukan silaturahmi terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang berada di 5 kecamatan di Labusel. Hal itu merupakan programnya sendiri untuk mendekatkan diri ke masyarakat.
"Saya suka turun ke lapangan, saya butuh peran serta dari masyarakat, untuk bisa mendapatkan itu ya saya harus turun. Jadi kalau saya sudah turun, anggota juga harus begitu kan. Intinya supaya lebih dekat dengan masyarakat, kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada partisipasi dari masyarakat," pungkasnya.
Editor : Mohd Fadly Pelka
Artikel Terkait