get app
inews
Aa Read Next : INALUM Dorong Penggunaan Energi Mandiri Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk Perikanan Darat

Emak-emak Mengamuk di Pabrik Batching Plant

Sabtu, 02 Juli 2022 | 23:30 WIB
header img
Foto, Emak-emak mengamuk di Pabrik Baching Plant diduga milik PT. PP Presisi di Jalan Lintas Sumatera Utara, Desa Petatal, Batu Bara, Sumatera Utara. Asahan raya.inews.id/Fadly Pelka.

BATU BARA, InewsAsahanRaya.id  -Seorang emak-emak di Batu Bara, Sumatera Utara, mengamuk di depan sebuah pabrik baching plant yang berada dikawasan tempat tinggalnya, Jum'at malam (1/7/2022).

Emak-emak tersebut memprotes aktivitas pabrik yang memproduksi bahan baku cor beton tersebut, karena menimbulkan debu dan di duga mengakibatkan Warga sekitar terjangkit penyakit Infeksi Saluran Pernafasan atau ISPA.

Emosi emak-emak yakni Santi warga Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Batu Bara, Sumatera Utara, ini tak terbendung dan meledak ketika bertemu dengan salah satu pekerja pabrik baching plant diduga milik PT. PP Presisi yang berada di kawasan tak jauh dari tempat tinggalnya.

Emak- emak ini memprotes aktifitas pabrik yang memproduksi bahan baku cor beton tersebut, karena menimbulkan polusi udara seperti debu dan diduga mengakibatkan warga sekitar juga terjangkit penyakit ISPA.

Tak hanya melontarkan kata-kata hujatan kepada pihak pekerja pabrik tersebut, dalam amuknya emak-emak ini  meminta pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap kesehatan warga yang terkena dampak dari debu pabrik mereka.

"tengokla jalan ini banyak kali batu kerikilnya berbahaya berserakan apalagi abunya, bukan apa-apa yang kita tuntut dibersihkanla jalannya, abunya jangan sampe bikin penyakit orang, inikan bahaya kali, nampaknya perusahaan ini sepele kali dengan masyarakat kecil ini" ucap Santi dengan nada emosi".

Aksi emak-emak tersebut juga diwarnai dengan cekcok adu mulut antara dirinya dengan pihak perusahaan. Beruntung kedua pihak dapat menahan diri, sehingga adu mulut tersebut tidak sampai menimbulkan bentrok adu fisik atau anarkis.

Emak-emak tersebut merasa semakin emosi karena pihak pengelola pabrik terkesan acuh dan tidak peduli dengan kesehatan dan keselamatan warga. Selain menimbulkan debu aktivitas pabrik tersebut juga membuat ruas Jalan Lintas Sumatera di wilayah pemukiman mereka menjadi kotor dengan ceceran material batu yang dapat mengancam keselamatan pengendara sepeda motor.

Emak-emak tersebut baru menghentikan aksinya setelah pihak perusahaan menyiram dan menyapu material batu yang berserakan pada ruas jalan tersebut.

Editor : Mohd Fadly Pelka

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut