get app
inews
Aa Read Next : Personil Polres Batu Bara Tingkat Ketaqwaan Menjelang Pelaksanaan Pilkada 2024

3 Musim Gagal Panen, Petani di Batu Bara Gelar Tradisi Kenduri Ladang

Kamis, 07 Juli 2022 | 18:05 WIB
header img
Foto Acara kenduri ladang di Desa Sukaraja dan Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara. InewsAsahanraya.id/Fadly Pelka.

BATU BARA, InewsAsahanraya.id -Para Petani di Desa Sukaraja dan Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, menggelar tradisi kenduri ladang dengan harapan musim panen yang akan datang hasilnya dapat melimpah.

"Walaupun saat ini petani sedang mengalami fuso atau gagal panen, namun harus tetap disyukuri. Mudah-mudahan musim yang akan datang hasil panen dapat memuaskan," kata salah seorang petani, Suhardi kepada InewsAsaharaya.id, Rabu (6/7/2022).

Suhardi mengatakan, tradisi kenduri ladang dilakukan secara turun temurun oleh petani saat sebelum memulai tanam dan memanen padi. Tradisi ini dilakukan oleh para petani dengan tujuan permohonan untuk mendapat hasil panen yang melimpah. Tradisi kenduri ladang dilaksanakan atas dasar swadaya para petani. Berkumpul di areal persawahan, petani menggelar beberapa rangkaian kegiatan, dimulai dengan doa yang dipimpin tokoh agama/masyarakat sampai diakhiri dengan makan bersama. Makanan yang disiapkan berupa 1 ekor kambing (dimasak kari) dan arsik ikan mas. Dikatakannya, petani di Desa Suka Raja mengalami fuso (gagal panen) setidaknya dalam kurun waktu 4 musim masa tanam.

Kegagalan panen tersebut disebabkan oleh hama tikus yang menyerang lahan pertanian. "Sudah 3 kali musim panen, petani fuso atau gagal panen. Hal ini disebabkan oleh hama tikus. Bahkan pada musim lalu sama sekali tidak ada panen," katanya.

Menurutnya, mengantisipasi hama tersebut harus ada pola tanam serentak. Artinya dalam satu daerah (hamparan) bersama-sama (serentak) menanam padi. Hal itu dilakukan agar hama (tikus) tidak hanya terfokus pada satu areal saja.

"Memang untuk mengatasi masalah tersebut, harus ada kerjasama antara pertani dan instansi terkait. Dinas pertanian harus meng-edukasi petani tentang pola tanam serentak. Selain itu, kesadaran petani juga penting untuk mengikuti pola tanam yang sudah disusun/disiapkan," ujarnya.

Senada Kepala Desa Aras, M Yusuf menyampaikan, petani didaerahnya sudah 2 musim tanam padi mengalami fuso atau gagal panen. Bahkan petani mengaku mengalami kerugian (termakan modal). Sama seperti di Desa Sukaraja, untuk dapat hasil panen yang melimpah, petani juga menggelar tradisi kenduri ladang. "2 musim ini petani di Desa Aras gagal panen. Masalahnya sama, sama-sama diserang hama tikus. Melalui kenduri ladang ini kita berdoa/bermohon agar hasil panen melimpah," tuturnya.

Sementara, Ketua Kadin Kabupaten Batu Bara, OK Faizal menuturkan, kenduri ladang merupakan sebuah tradisi turun temurun. Namun yang terpenting dalam tradisi ini adalah doa. Dalam doa bermohon agar musim tanam kedepan dapat berhasil dan hasil panen melimpah.

"inti dari acara ini adalah doa. Doa adalah ikhtiar kita. Didalam doa kita bermohon agar musim tanam berikutnya dapat berhasil dan panen melimpah," ucapnya.

Editor : Mohd Fadly Pelka

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut