GADIS cantik masih berusia 18 tahun rela menjadi sopir angkot menggantikan bapaknya yang sakit.
Selain membantu ekonomi keluarga, Dewi Tandirerung menjadi sopir angkot juga ingion mengumpulkan uang untuk biaya masuk kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja, Sulawesi Selatan.
Dewi menjadi sopir angkot , tidak membuatnya surut dan putus asa, berbakti kepada orangtua adalah modalnya untuk melihat keluarga bahagia.
Dewi adalah anak kedua dari empat orang bersaudara. Gadis berkulit sawo matang itu adalah sopir angkot di Kota Makale.
Dewi jadi sopir angkot trayek Pantan-kota Makale-terminal. Namun ia tidak seharian bawa angkot. Biasanya hanya tiga atau empat rit bergantian dengan ayahnya.
"Bantu bapak cari nafkah," kata Dewi kepada iNews Toraja Sabtu (17/9/2022).
Ia melakoni pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh laki-laki itu sudah kurang lebih 3 bulan lamanya, dan memiliki Surat Ijin Mengemudi.
Ayahnya yang sudah tua, membuat Dewi pun tergerak hatinya untuk meringankan beban keluarga.
"Kalau ada bantu begini (jadi sopir) bapak bisa istirahat," ungkap Dewi.
Seperti sopir angkot pada umumnya, Dewi juga sudah lihai dalam mengemudi kendaraan roda empat.
Kedua kakinya juga sangat lincah menginjak pedal gas, rem dan kopling.
"Pasti ada kesulitan juga, biasanya perseneling keras, tapi begitumi kalau pete-pete (angkot)," ujarnya.
Dewi sendiri bercita cita jadi guru. Lebih tepatnya guru Fisika. Namun semangatnya sebagai sopir angkot masih berjalan. Pekerjaan itu pun masih ia akan lakukan.
Kini diusianya yang baru berumur 18 tahun, ia akan melanjutkan pendidikannya di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta