get app
inews
Aa Text
Read Next : Dedikasikan Diri Menjadi Guru TK, Rini Mayrani Nasution Cetak Generasi Emas Sejak Dini

Pendiri Kripto Luna Do Kwon Masuk Red Notoice Diburu Seluruh Dunia

Selasa, 27 September 2022 | 10:48 WIB
header img
Pendiri Kripto Luna atau Cryptocurrency Terra yakni Do Kwon menjadi buronan kepolisian di seluruh dunia setelah Interpol mengeluarkan red notice.  Foto/Cryptoslate

SEOUL, iNewsAsahanRaya.id - Pendiri Kripto Luna atau Cryptocurrency Terra yakni Do Kwon menjadi buronan kepolisian di seluruh dunia setelah Interpol mengeluarkan red notice.  

Runtuhnya cryptocurrency Terra (Luna) dan apa yang disebut stablecoin TerraUSD (UST) menyebabkan para investor kehilangan USD40 miliar. Kabar ini memicu kegemparan yang menyebabkan jaksa meluncurkan penyelidikan terhadap Kwon dan rekan-rekannya. 

Interpol pun meminta lembaga penegak hukum di seluruh dunia untuk mencari dan menangkap Do Kwon.

Do Kwon adalah pendiri Terraform Labs yang startup blockchainnya runtuh awal tahun ini. 

“Dia menghadapi dakwaan di Korea Selatan,” kata Jaksa dikutip SINDOnews dari laman Techcrunch, Selasa (27/9/2022). 

Kwon, yang dikonfirmasi oleh juru bicara kejaksaan Korea Selatan kepada TechCrunch, dapat menjadi preseden buruk untuk industri crypto dan merusak inovasi. 

Apalagi, jika Kwon dengan sengaja menipu investor dan pelanggan. “Setelah bertemu Do Kwon, mengesampingkan bagaimana dia adalah seseorang, Saya pikir kriminalisasi Terra adalah preseden yang berbahaya,” kata Haseeb Qureshi, mitra pengelola dana investasi crypto Dragonfly, di podcast baru-baru ini. 

Qureshi, bagaimanapun, memperingatkan bahwa dia, seperti banyak orang lain, tidak tahu semua detailnya. Jaksa Korea Selatan telah menggandakan penyelidikan ke Kwon dalam beberapa pekan terakhir, menyatakan pengusaha itu "tidak bekerja sama" dan "jelas dalam pelarian," sehari setelah Kwon mengatakan bersikap koperatif. 

Mereka meminta Interpol, organisasi kepolisian global, untuk mengeluarkan red notice untuk Kwon awal bulan ini. Apa yang disebut stablecoin UST Terraform Labs dan cryptocurrency Luna secara dramatis meledak pada bulan Mei setelah investor kehilangan kepercayaan pada kestabilan fundamentalnya. 

Kwon, dengan persetujuan dari komunitas Terraform, menghidupkan kembali proyek crypto tetapi telah menghindari apa yang disebut komponen stablecoin algoritmik untuk saat ini. Defegging TerraUSD (UST), stablecoin perusahaan sebelumnya, memicu crash token Luna saat mereka saling terkait. 

Runtuhnya token Luna juga berkontribusi pada penghapusan Three Arrows Capital, yang pernah menjadi dana lindung nilai crypto profil tinggi. Matinya dana tersebut sangat berdampak pada sejumlah pemberi pinjaman crypto, termasuk BlockFi yang telah meminjamkan miliaran dolar. 

Korea Selatan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kwon awal bulan ini, sebuah langkah yang membuat banyak investor menjual token Luna. 

“Kami sedang dalam proses membela diri di berbagai yurisdiksi, kami telah memegang teguh integritas yang sangat tinggi, dan berharap untuk mengklarifikasi fakta yang beredar selama beberapa bulan ke depan,” kata Kwon dalam tweet bulan ini.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut