PWI dan IWO Batu Bara Kompak Minta Kapolda dan Kejatisu Usut Kode Tujuan THR

BATU BARA, iNewsAsahanRaya.id - Masyarakat Kabupaten Batu Bara gempar pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) terhadap 2 Ketua MKKS di Batu Bara pada Maret lalu.

Kondisi ini membuat dua pimpinan organisasi wartawan di Kabupaten Batu Bara merasa geram sehingga memberikan reaksi keras.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Batu Bara Muhammad Amin meminta Polda Sumut dan Kejatisu mengusut tuntas adanya dugaan aliran dana tersebut, hal ini perlu dilakukan supaya tidak menjadi isu publik. 

Dugaan aliran dana sesuai paparan di secarik kertas yang disebutkan Saidatul Fitri yang merupakan istri salah seorang tersangka yang terkena OTT harus diusut tuntas agar tidak menjadi isu publik, Kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Muhammad Amin. Rabu (16/04/2025).

Senada, Ketua PD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batu Bara Darmansyah juga meminta agar informasi yang disampaikan Saidatul Fitri ditindaklanjuti oleh Poldasu dan Kejatisu.

Menurut Darman, informasi tersebut harus ditelusuri kebenarannya, apakah memang kode dan angkat tersebut memang dimaksudkan sebagai penerima THR. Diingatkan Darman, kondisi ini jangan dibiarkan menjadi bola liar.

Jangan sampai menjadi bola liar. Ini harus cepat disikapi. Apakah memang benar atau tidak informasi di secarik kertas yang ditunjukkan Saidatul Fitri, tandas Darman.

Untuk diketahui, OTT yang diduga terkait pungutan liar (pungli) dari Kepala SMA dan SMK sekolah Kabupaten Batu Bara disebutkan untuk pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada aparat penegak hukum (APH).

Masyarakat Kabupaten Batu Bara semakin gempar usai Saidatul Fitri istri MK yang merupakan salah satu tersangka dalam OTT tersebut yang melaporkan seorang oknum anggota Polres Batu Bara ke Propam Poldasu.

Bahkan dalam konferensi persnya di Kisaran, Saidatul Fitri mengungkap secarik kertas tulisan tangan suaminya yang berisikan kode dan angka.

Kode dan angka tersebut diduga merupakan penerima dan jumlah yang akan diterima oleh nama-nama yang dimaksud dalam kode tersebut.

Editor : Mohd Fadly Pelka