"Selama dua tahun petugas tetap melakukan pengejaran dan memburu pelaku. Pada 2022 tepatnya seminggu yang lalu kami mendapat informasi pelaku sedang berada di kampung halamannya di daerah Sosa, Padang Lawas," jelasnya.
Dia mengaku, petugas di lapangan sempat mengalami kendala karena kawasan persembunyian tersangka di dalam perkebunan, sulit jaringan komunikasi.
"Saat penangkapan, petugas cukup mengalami beberapa kendala karena pelaku bersembunyi di tengah kebun sawit sehingga kendaraan petugas tidak bisa masuk dan sinyal telepon sangat sulit untuk digunakan," ungkapnya.
Dia menyebut, motif pelaku nekad melakukan pembunuhan tersebut karena faktor sakit hati.
"Pelaku mengaku sakit hati karena korban tidak memberikan komisi dari hasil penjualan mobil yang telah disepakati dari awal," sebutnya.
Reza menegaskan, pihaknya akan terus mengejar dan memburu para pelaku kejahatan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan warga kota Medan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait