BATU BARA, iNewsAsahanRaya.id - Belasan warga di Kabupaten Simalungun menggelar aksi unjuk rasa dengan mendirikan tenda darurat dan nekat melakukan aksi tidur di badan jalan tol Indrapura - Kisaran. Rabu (27/9/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga tersebut menuntut agar pihak pengadaan lahan jalan tol segera membayar dana ganti rugi lahan milik mereka yang diduga telah dibayarkan uang ganti ruginya kepada orang yang salah alias tidak tepat sasaran.
Belasan warga Desa Bandar Tinggi, Kabupaten Simalungun, yang mengatasnamakan dirinya sebagai keluarga Supardi Suham selaku pemilik lahan yang saat ini sudah dibangun menjadi jalan tol di Desa Bandar Rejo, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun ini nekat melakukan aksi tiduran di badan jalan tol. Belasan warga ini juga turut mendirikan tenda darurat dan memblokir jalan dengan garis pembatas dan membentangkan spanduk di badan jalan tol indrapura-kisaran yang bertuliskan permintaan tolong kepada presiden Joko Widodo.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga kepada pihak pengadaan lahan jalan tol Indrapura - Kisaran. Akibatnya seluruh kendaraan yang melintas terpaksa harus putar balik untuk mengambil jalan alternatif lainnya.
Diketahui, Supardi Suham yang merupakan keluarga kandung mereka dan merupakan pemilik lahan yang sah dan memiliki dokumen kepemilikan lahan sejak tahun 1963 lalu hingga saat ini belum menerima uang ganti rugi dari pihak pengadaan lahan jalan tol yakni PT. Jasa Marga dan Kementerian PUTR Republik Indonesia.
Namun pembangunan jalan tol yang berada tepat di atas tanah milik Supardi Suham sudah berdiri dan tampak sudah dilintasi oleh armada yang mengangkut material pembangunan jalan tol tersebut dan tak lama lagi akan segera diresmikan dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Kemudian kekecewaan warga ini semakin memuncak karena diduga PT. Jasa Marga dan Kementerian PUTR Republik Indonesia diduga salah sasaran dalam melakukan pembayaran uang ganti rugi tanah tersebut.
Editor : Mohd Fadly Pelka
Artikel Terkait