BATU BARA, iNewsAsahanRaya.id - Halaman depan kantor Bupati Batu Bara di Jalan Perintis Kemerdekaan Lima Puluh dipenuhi sedikitnya 600 orang yang menamakan diri Relawan Zahir, Jumat (6/20/23).
Mereka datang berunjukrasa menyikapi tudingan segelintir orang yang menyebut Zahir penghianat rakyat Batu Bara, dan Bupati Zahir mafia tanah.
Melalui 3 oratornya Marwan, M. Syafi'i dan M Sultan, Relawan Zahir menyampaikan 6 pernyataan dukungan terhadap Bupati Zahir.
Selain itu pada akhir unjukrasa, Relawan Zahir secara simbolis menyerahkan berkas pengaduan kepada Polres Batu Bara melalui Kasat Samapta AKP DP Sinaga terkait aksi yang diduga memfitnah Zahir.
Adapun keenam pernyataan tersebut 2 diantaranya ditujukan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dengan mendukung APH untuk segera menelaah dugaan tuduhan oknum-oknum yang menyebut Zahir penghianat rakyat Batu Bara dan Bupati Zahir mafia tanah.
Kemudian mendukung Kepolisian Resort (Polres) Batu Bara agar memproses hukum oknum-oknum yang memfitnah personality/pribadi Bupati Zahir serta mengungkap dalang intelektual dibalik oknum tersebut.
Sementara 4 pernyataan lainnya memberi dukungan kepada pemerintahan Zahir seperti perlunya Bupati Zahir melanjutkan pembangunan infrastuktur dan pertumbuhan ekonomi di Batu Bara.
Kedua, mendukung pemerataan pembangunan dan ekonomi di Batu Bara. Ketiga, mendukung program pembangunan di Batu Bara baik yang bersumber dari APBD maupun APBN.
Dan pernyataan keempat yang memberi dukungan terhadap Bupati Zahir dalam mewujudkan Batu Bara menjadi masyarakat industri.
Namun ada hal menarik pada unjukrasa tersebut yakni kecaman Relawan Zahir terhadap Sat Pol PP Kabupaten Batu Bara yang diduga melakukan pembiaran terhadap aksi fitnah dan penyegelan kantor Bupati.
"Kami nilai Kasat Pol PP Rahman Hadi tidak melakukan apapun mencegah segelintir orang memfitnah Bupati dan menyegel kantor Bupati. Kami duga dia bukan PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) sehingga diragukan sebagai Kasat Pol PP. Karena itu kami minta dia dicopot dari jabatannya", tandas orator.
Disayangkan pengunjukrasa, seharusnya personil Sat Pol PP langsung bertindak saat aksi sudah melampaui batas karena mereka adalah penegak Perda.
"Terkait dugaan adanya oknum-oknum yang menyebut Bupati Zahir Mafia Tanah, Zahir Penghianat Rakyat, kami nilai bukanlah bentuk kritik yang konstruktif namun kuat dugaan kami itu adalah kalimat menghina, melecehkan bahkan memfitnah personality dari Bupati", ujar orator Relawan Zahir.
Pengunjukrasa mendasari fakta bahwa Zahir sejak menjabat sebagai Bupati Batu Bara di akhir tahun 2018, tidak ada satu putusan pengadilanpun atau Yurisprudensi yang menyatakan Zahir pernah tersandung masalah hukum seperti kalimat yang dituduhkan.
"Maka kami Relawan Zahir hari ini menyampaikan bahwa segala tuduhan yang dimaksud adalah spekulatif karena tak berdasar", ujarnya lagi.
Kemudian Relawan Zahir meminta segala dugaan tuduhan tersebut harus dibuktikan, dan diproses sesuai mekanisme perundang-undangan alias diteruskan dan diserahkan pada Aparat penegak hukum (APH).
Menyahuti aksi unjukrasa Relawan Zahir, Bupati Zahir diwakili Asisten 1 Setdakab Batu Bara Russian Heri menyatakan kelegaannya.
"Kalau banyak yang menghujat bagaimana kami bekerja tapi ternyata masih banyak yang mendukung, bahkan ternyata hanya segelintir yang menghujat. Kami tidak anti kritik, karena itu silahkan kritisi dan jangan hanya menyalahkan", tandasnya.
Russian Heri menyampaikan terimakasih atas dukungan Relawan Zahir yang memberi semangat bagi mereka meneruskan pembangunan.
Usai menyahuti aspirasi Relawan Zahir, mereka menyerahkan surat dukungan terhadap pemerintahan Zahir melalui Asisten 1 Russian Heri. (*)
Editor : Mohd Fadly Pelka
