LABUHANBATU, iNewsAsahanRaya.id - Dalam rangka peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Rantau Prapat menyambangi kampus Universitas Labuhanbatu (ULB). Di hadapan ratusan mahasiswa, para dosen, dan civitas akademika, Puji Hartoyo, menyampaikan tugas dan fungsi KPPN serta capaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga periode November 2024.
Kepala KPPN Rantau Prapat, Puji Hartoyo, dalam keterangannya kepada iNews.id pada Selasa (17/12/2024) menyampaikan apresiasi atas kesempatan untuk memperkenalkan tugas dan fungsi KPPN sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah Labuhanbatu. Kegiatan tersebut berlangsung pada 4 Desember lalu.
Dalam pemaparannya kepada para mahasiswa, Puji menjelaskan pentingnya APBN sebagai instrumen negara, termasuk struktur, fungsi, dan proses pencairan anggaran satuan kerja melalui KPPN.
Dalam press release yang disampaikan, Puji mengungkapkan bahwa dana kelolaan KPPN Rantau Prapat mencapai Rp 3,5 triliun. Anggaran tersebut terdiri atas Rp 596 miliar untuk belanja pemerintah pusat dan Rp 2,9 triliun untuk transfer ke daerah. Hingga November 2024, realisasi APBN mencapai Rp 3,2 triliun atau 91,3 persen dari pagu, dengan rincian:
Belanja Pemerintah Pusat: Rp 495 miliar (82,9%)
Transfer ke Daerah: Rp 2,7 triliun (93,1%)
Capaian Detail Belanja Pemerintah Pusat:
Belanja Pegawai: 91,8% dari Rp 272 miliar
Belanja Barang: 75,5% dari Rp 279 miliar
Belanja Modal: 72,3% dari Rp 18 miliar
Transfer ke Daerah:
Dana Bagi Hasil: 91% dari Rp 194 miliar
Dana Alokasi Umum: 98,3% dari Rp 1,8 triliun
DAK Fisik: 62,4% dari Rp 217 miliar
Dana Insentif Daerah: 43,6% dari Rp 32 miliar
DAK Non Fisik: 87,9% dari Rp 437 miliar
Dana Desa: 100% sebesar Rp 228 miliar
Peringatan Hakordia 2024: Ajakan Melawan Korupsi
Kepala Seksi Verifikasi Akuntansi dan Kepatuhan Internal KPPN Rantau Prapat, Ferhad Akbar, dalam sesi edukasi menyampaikan bahaya korupsi, gratifikasi dan menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mengawasi penggunaan anggaran, termasuk dana desa yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Dalam semangat Hakordia, Ferhad mendorong mahasiswa untuk bersikap kritis dan berani menyuarakan kebenaran, mengingat pengawasan bersama dapat mencegah penyalahgunaan anggaran, karena APBN adalah uang kita. uang rakyat Indonesia yang harus dijaga bersama.
Kegiatan Interaktif dan Penutupan
Pegawai KPPN Rantau Prapat, Meliani dan Mayang, menyemarakkan acara dengan kuis interaktif tentang APBN dan Hakordia, yang disambut antusias oleh para peserta. Sebagai penutup, Kepala KPPN Rantauprapat memberikan hadiah kepada pemenang kuis sebagai bentuk apresiasi.
Sementara Rektor Universitas Labuhan Batu, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution, Ph.D., dalam momen itu menyampaikan pentingnya membangun mentalitas amanah di kalangan pejabat pemegang kekuasaan guna mencegah korupsi. Ia menekankan bahwa perilaku koruptif seringkali berawal dari penyalahgunaan wewenang.
Editor : Mohd Fadly Pelka
Artikel Terkait