JAKARTA, iNewsAsahanRaya.id - Tidak semua orang tahu kalau sosok anak Batu Bara ini, Janmat Sembiring yang akrab dipanggil "Jans " pernah menyelamatkan Presiden terpilih, Prabowo Subianto ketika hendak mengikuti pendidikan Sekolah Staf Komando (Sesko) di Bandung bersama Raja Yordania sekitar tahun 1980 an dengan menggunakan mobil Toyota Canvas.
Kita tidak tahu apa jadinya kalau saat itu apabila Jans Sembiring tidak ada dilokasi kemacatan di Cipanas ke Cianjur.
Saat itu Prabowo naik mobil sedan hendak mengikuti apel malam namun apa hendak dikata dijalan tersebut terjadi kemacetan kronis membuat semua mobil tidak bisa bergerak.
Terlihat Prabowo sudah gelisah, apabila macet berkepanjangan bisa dipastikan dirinya tidak bisa ikut apel.
Jans Sembiring memberanikan diri menghampiri Prabowo dan menawarkannya untuk ikut mengendarai mobil Toyota Canvas menuju lokasi yang dituju.
"Waktu itu Pak Prabowo agak bingung dan sempat bertanya ke saya, Kamu kenal saya?”ucap Jans menirukan pertanyaan Prabowo.
Saya langsung jawab, "Siap kenal! Mayor Infanteri Prabowo Subianto". ucap Jans dengan suara tegasnya.
Mendengar hal tersebut, Prabowo langsung menepuk pundak Jans dan setuju diantar ke Bandung dengan mobil Toyota Canvas.
Kami jalan lewat area perkebunan yang gelap karena tidak ada penerangan. Terus menyusuri jalan, kami tembus-tembus di Ciranjang, lalu lanjut ke Cipatat, hingga sampai di Bandung,” sebut Jans penuh semangat.
Kendaraan yang dikemudikan Jans tiba tepat waktu. Alhasil, Prabowo pun bisa ikut apel malam, tanpa terlambat sedikitpun.
Kenangan itu masih membekas di benak Jans. “Tidak disangka, perwira militer yang saya bawa dulu, kini menjadi Presiden RI,” ujar Jans sembari menadahkan tanganya.
Menurutnya, di dunia militer, Prabowo adalah sosok pemimpin yang mau berkorban apapun yang dimiliki untuk anak buahnya, negara dan bangsa. “Beliau bukan orang yang arogan, tapi sosok yang baik. Semoga Indonesia dibawah kepemimpinan beliau, rakyat bisa aman dan sejahtera,”tambah Jans.
Sebagai informasi, Jans Sembiring adalah anak Kelurahan Indrapura, Kecamatan Air Putih, Batu Bara dan pernah sekolah di SD, SMP Al Washliyah Kota Indrapura, SMA Daerah Tanjung Kubah.
Tamat sekolah dirinya mengikuti tes TNI di Medan dan Alhamdulillah lulus.
Menjadi pengusaha dan dunia militer adalah cita-cita Jans Sembiring sejak kecil.
Tanpa disadari, berbisnis merupakan talenta yang ia miliki. Bahkan, itu sudah dilakoninya sejak masih kecil. Maka tidak heran, pasca paripurna di dunia militer, Jans langsung merambah dunia bisnis.
"Orang tua saya militer dan bakatnya menurun ke saya, kampung orang tua di Sibaganding, Simpang Empat, Tanah Karo," jelas Jans.
Lulus di TNI Jans pun harus menjalani pendidikan di Bandung. Dengan penuh semangat, Jans pun hijrah ke Kota Kembang. Di sini ia dididik menjadi militer yang tangguh dalam mengawal negara.
Usai pendidikan, ia ditempatkan di Batalyon Yonif 330 Kostrad di Cicalengka, Jawa Barat. Awalnya batalyon itu masuk di Balendah, kompinya di Dayeuhkolot, lalu pindah ke Cicalengka.
Karirnya terus menanjak, hingga di tahun 2003 Jans menjabat Aspri Pangdam Kodam I Bukit Barisan, Mayjen TNI I Gede Purnama.
Lalu dia sempat menjadi Sespri Sesmenko Polhukam di era Agustadi Sasongko Purnomo.
Ketika Agustadi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jans pun dipercaya menjadi Aspri. Kini pun, Jans menjadi Staf Khusus Kepala YPPSDM Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun.
Bagi Jans, sosok Musa Bangun adalah pemimpin sekaligus sahabat dan saudara. “Beliau sangat loyal kepada Pak Prabowo. Tak heran, kepercayaan-kepercayaan besar di posisi strategis selalu diberikan padanya,” cetusnya.
Selama berkiprah di dunia militer, Jans dikenal sosok yang supel dan friendly, baik dengan senior maupun juniornya. “Kita harus menjaga pertemanan, baik ke atas maupun bawah. Karena mereka semua adalah teman dan saudara kita,” ujarnya.
Sosok Jans Sembiring juga pecinta anak yatim. Tak heran kalau ratusan bahkan ribuan anak yatim di Indrapura, Batu Bara namanya sudah tidak asing lagi. Jans Sembiring sebagai pengusaha sukses di Ibukota Jakarta membawa hasilnya ke kampung halaman untuk menyantuni anak yatim dan dhuafa.
"Mengapa saya sangat cinta dengan anak yatim...karena saya dan saudara saya juga jadi anak yatim sejak kecil dan saya sudah merasakan sakitnya dan rindu sosok ayah. Sehingga saya tetap menyisihkan sebagian rezeki saya untuk menyantuni anak yatim, saya ingin anak yatim dikampung halaman saya tidak merasakan apa yang saya alami," ucap Jans sembari menyapu air matanya.
Pada tahun 2008 Jans Sembiring mencoba ikut berkompetisi di ajang Pilkada pertama di Batu Bara. Dirinya maju sebagai Calon Bupati bersama Al Ustadz Asari dari Tanjung Tiram namun tidak berhasil.
Pada tahun 2018 kembali menjadi Cawabup berpasangan dengan Darwis dan hanya berhasil sebagai runner up.
"Niat ikhlas kita untuk mengabdi di Batu Bara belum diijinkan yang kuasa namun otu semua adalah kehendak sang pencipta," kata Jans.
"Saya tetap bersyukur, mungkin ada rahasia Allah dibalik itu semua sehingga sekarang bisa berkiprah di Jakarta, sebagai Stafsus PPIR Pusat dan Stafsus di Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit Departemen Pertahanan (YPPSDP) dibawah naungan Kemenhan yang dipimpin, Mayjen (Purn) Musa Bangun," jelas Jans.
Masuknya tahun politik di Kabupaten Batu Bara, apakah Jans Sembiring kembali turun gunung ikut berkompetisi di ajang Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Batu Bara periode 2024 - 2029.
"Sebagai mantan prajurit saya saat ini sudah nyaman berkecimpung di Jakarta bersama para Jendral TNI dan Kadin DKI Jakarta, namun apabila diperintahkan untuk turun ke kampung halaman mengikuti event Pilkada 2024, kita Samikna wa Atokna," ungkap Jans.
Jans Sembiring sekarang lagi konsentrasi dengan pekerjaannya di Hambalang.
"Saya lagi diperintahkan untuk memantau kondisi Wisma Atlet di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Insha Allah kalau sudah lapang akan menyempatkan pulang kampung di bulan Mei 2024 untuk berziarah ke makam kedua orang tua sekaligus menyantuni anak yatim," sebut Jans.
Pasca diumumkannya Presiden Terpilih periode 2024 - 2029, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, kegiatan Jans Sembiring bersama para Jendral aktif dan Purnawiran semakin padat.
Editor : Mohd Fadly Pelka