Untuk berdamai dengan tindakan mereka, para penyintas membuat perjanjian. "Bahwa jika salah satu dari kami mati, yang lain wajib memakan tubuh mereka," jelas Canessa.
Menurut Carlitos Paez, penyintas lainnya, memakan daging manusia tidak terlalu sulit. "Bagi yang penasaran, manusia tidak merasakan apa-apa, sungguh," katanya kepada surat kabar The Times, yang dikutip The Independent, Senin (17/10/2022).
Para penyintas memulai dengan memakan potongan kulit dan lemak, sebelum beralih ke otot dan otak. “Mereka kehilangan hambatan. Mereka mulai makan dari tengkorak, membuat masakan dari daging,” kata Piers Paul Read, penulis Inggris untuk bukunya "Alive: The Story of the Andes Survivors".
Pada 22 Desember 1972, dua helikopter yang membawa tim SAR mencapai kelompok tersebut. Korban selamat yang tersisa diangkat ke tempat yang aman pada hari berikutnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta