Dokternya mengatakan hanya ada sekitar 20 kasus superfekundasi heteroparental di seluruh dunia, seperti yang diketahui secara ilmiah. Ini adalah fenomena yang sangat langka yang melihat seorang wanita melahirkan anak kembar dengan ayah biologis yang berbeda.
Menurut National Library of Medicine, itu terjadi ketika sel telur kedua yang dilepaskan selama siklus menstruasi yang sama juga dibuahi oleh sel sperma pria yang berbeda dalam hubungan seksual terpisah.
Dokter Franco mengatakan: "Ini mungkin terjadi ketika dua telur dari ibu yang sama dibuahi oleh pria yang berbeda. Bayi-bayi itu berbagi materi genetik ibu, tetapi mereka tumbuh di plasenta yang berbeda."
"Ini sangat langka. Ini satu dari sejuta. Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan melihat kasus seperti ini dalam hidup saya," ujarnya, seperti dikutip dari The Mirror, Kamis (8/9/2022).
Wanita itu telah menjelaskan bahwa bayi kembarnya terlihat sangat mirip tetapi setelah delapan bulan, keraguan mulai muncul tentang siapa ayahnya. Jadi ketika mereka berusia delapan bulan, dia mendapatkan DNA dari pria yang dia pikir adalah ayahnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta