MEDAN, iNewsAsahanRaya.id - Seorang bocah laki-laki berinisial F (4) yang dianiaya oleh paman dan bibinya hingga kritis menjadi perhatian Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Pol RZ Panca Putra.
Korban rupanya mengalami banyak luka hingga tak sadarkan diri saat dilarikan ke rumah sakit.
Diketahui, pelaku berinisial JS (paman) dan M (bibi). Peristiwa memilukan ini berawal dari M yang merupakan adik kandung dari bapak kandung korban, datang ke Jakarta.
Dia menjemput F karena ibu korban pergi tanpa kabar. Ayah korban pun meminta M mengurus anaknya. Korban pun dibawa ke Desa Gurukinayan.
Situasi ekonomi yang sulit dialami M dan suaminya JS rupanya menyulut emosi keduanya. Ditambah, ayah korban tidak pernah mengirimkan uang untuk kebutuhan anaknya. M rupanya kerap mencubit dan memukuli dengan rotan, memukuli dengan hanger jemuran pada bagian kaki, paha, punggung badan dan kepala korban. Penganiayaan itu rupanya juga dilakukan JS yang kerap memukuli korban dengan rotan ke bagian paha, kaki dan badan korban.
Parahnya, JS juga menekan telapak tangan korban hingga bengkak, juga diindikasi 3 jarinya pada tangan sebelah kiri mengalami patah. Kasus ini terbongkar setelah ada warga yang melapor ke kepala desa. Kemudian pihak desa melihat ke lokasi dan mendapati korban sudah tidak sadarkan diri dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Pihak desa pun lalu membuat laporan ke pihak kepolisian. Irjen RZ Panca Putra pun mengaku ikut mengawal kesembuhan F. Dia pub mengimbau agar masyarakat mengawasi dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Apabila ada anak yang menjadi korban kekerasan fisik untuk segera dilaporkan kepada pihak Kepolisian.
"Saat ini korban tengah dalam perawatan intensif oleh dokter spesialis saraf, dokter spesialis anak, spesialis bedah saraf dan ahli gizi, Kita akan terus pantau kondisinya hingga membaik", ujarnya.
Saat ini kedua pelaku sudah ditangkap. Tersangka JS ditahan di Rutan Polres Tanah Karo. Sementara istrinya M jadi tahanan rumah karena hamil 9 bulan.
Editor : Mohd Fadly Pelka