Mirisnya warga setempat ini mengaku tidak pernah menerima dana Corporate Sosial Responsibility atau CSR dari PT MNA Kuala Tanjung.
Ketika iNewsAsahanRaya.id berusaha mengkonfirmasi Rasid selaku Humas PT MNA di pos jaga security pintu masuk PT MNA, beliau sama sekali tidak bersedia ditemui dengan alasan meeting.
Anehnya beberapa saat kemudian Rasid terlihat berjalan mengambil sepeda motornya dilokasi parkir dan mengabaikan para awak media yang hendak mengkonfirmasi dirinya. Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp Rasid juga sama sekali tidak memberikan penjelasan apapun.
Sementara itu Sari Darma Sembiring selaku Ketua Umum Kelompok Sadar Lingkungan Batu Bara (POKDARLING) menduga ada yang aneh dengan tembok pembatas milik PT MNA yang letaknya persis bersebelahan dengan rumah warga. Pasalnya kenapa PT MNA tega membangun tembok itu sementara saluran air rumah tempat tinggal warga menjadi tersumbat dan rentan banjir.
"Jangan-jangan apakah dapat diduga ini salah satu trik perusahaan untuk menjepit warga, agar selanjutnya warga mau tidak mau harus menjual lahan dan rumah miliknya kepada PT MNA dengan harga yang sesuka hati ya?," Ucap Darma dengan penuh tanda tanya.
Editor : Mohd Fadly Pelka