MALANG, iNewsAsahanRaya.id - Seorang balita berusia 3 tahun meregang nyawa dan tewas setelah ditemukan luka sayatan di tangan kanan. Pelaku diduga ibu kandung korban melakukan aksi nekat itu di sebuah rumah di Dusun Karangan RT 1 RW 1, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Kanitreskrim Polsek Karangploso, Aipda Eko Nugroho, mengungkapkan bahwa korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi telentang di dalam kamar rumahnya. Saat ditemukan, anak perempuan ini memiliki luka sayatan di lengan sebelah kanan.
Eko menjelaskan bahwa Aq, sang balita, diduga meninggal terlebih dahulu sebelum ibunya, Mujiati, mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Mujiati menyayat lengan sebelah kirinya, namun diduga itu tidak memberikan hasil cepat, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menggunakan selendang di dapur rumah.
Pihak kepolisian masih menyelidiki motif dibalik perbuatan ibu ini, yakni membunuh anaknya sebelum akhirnya bunuh diri. Mereka mengumpulkan sejumlah bukti, termasuk dokumen terkait utang piutang uang dari koperasi, pisau dapur, pakaian korban, boneka milik Aq, dan selendang yang diduga digunakan oleh Mujiati untuk bunuh diri.
Sejumlah barang bukti juga telah disita oleh polisi, termasuk boneka milik Aq yang mengandung bercak darah, beberapa pakaian korban, serta seprei dari kamar Aq. Selain itu, polisi juga menyita pisau dapur yang diduga digunakan oleh Mujiati untuk menyayat urat nadi lengan anaknya.
Menurut Ketua RT 1, Ahmad Toyyib Fadillah, Aq ditemukan pertama kali saat salah satu anak diminta untuk masuk ke dalam kamar melalui jendela yang dicongkel. Saat ditemukan oleh warga, Aq terbaring di kamar dengan tubuh penuh darah.
Ketika masuk ke dalam rumah, beberapa warga menemukan kondisi anak Mujiati yang terbaring bersimbah darah di kamar, sementara ibunya ditemukan menggantung diri di bagian dapur rumah.
Kejadian tragis ini terbongkar setelah warga merasa curiga karena tidak mendengar tangisan anak tersebut di pagi hari. Mereka mencoba mencari tahu keberadaan ibu dan anak tersebut dengan membuka jendela kamar depan yang masih terkunci, dan akhirnya menemukan kejadian mengerikan tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta