Lebihi Target, BNN Labura Layani 61 Asesmen Terpadu Sepanjang Tahun 2024

LABURA, iNewsAsahanRaya.id - Badan Narkotika Nasiona (BNN) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) menggelar press release akhir tahun, Senin (23/12/2024) di kantor setempat. Tahun ini, BNN juga berhasil melayani 61 asesmen terpadu bagi pelaku tindak pidana narkotika, melebihi target yang ditetapkan.

Kepala BNN Labura, Karno Adhi Swasono, ST, M.Si mengatakan, pelayanan asesmen terpadu bagi pelaku tindak pidana narkotika dibutuhkan dan dianggap penting untuk meningkatkan indeks pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Dari target 32 sepanjang tahun 2024, pihaknya berhasil melayani 61 asesmen terpadu bagi pelaku tindak pidana narkotika. BNN juga berhasil menyelesaikan satu berkas perkara tindak pidana narkotika yang dinyatakan lengkap oleh kejaksaan.

Baca Juga

BNNK Labura Gelar Bimtek Bagi Penggiat P4GN

"Untuk bidang pemberantasan, kami diberikan oleh negara melalui APBN 1 target dan telah tercapai yang kami lakukan penangkapan di wilayah Labuhanbatu Selatan" kata dia.

Untuk seksi lainnya, tambah Karno, adalah kegiatan Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) serta rehabilitasi. BNN Labura membentuk dua desa, yakni Desa Tanjung Pasir dan Desa Damuli Kebun di Kecamatan Kualuh Selatan. Program ini melibatkan berbagai elemen pemerintah daerah, TNI/Polri, serta sektor kesehatan dan sosial.

"Untuk saat ini kami diberikan dua target dan telah tercapai. Desa tersebut diambil melalui peta kerawanan narkotika. Di sana terdapat kegiatan sosialisasi dan pembentukan penggiat narkotika. Kami juga melayani 280 orang untuk surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika (SKHPN), dengan biaya per orang sebesar Rp 290.000 yang disetorkan sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)," ujarnya.

Baca Juga

Jelang Hani, BNNK Labura Sosialisasi Bahaya Narkotika

Lebih lanjut, pihaknya juga membentuk 50 penggiat anti narkoba di lingkungan pemerintah dan pendidikan telah dilatih pada tahun 2024 untuk memberikan informasi dan edukasi terkait P4GN di lingkungan masing-masing.

Berikutnya program ketahanan keluarga. BNN berhasil mengintervensi 10 pasang keluarga dari Desa Tanjung Pasir dan Desa Damuli Kebun, memberikan pemahaman tentang hidup sehat dan komunikasi efektif antar anggota keluarga, dengan hasil penilaian yang menunjukkan tingkat ketahanan keluarga yang tinggi.

"Ada juga program Indeks Ketahanan Diri Remaja (DekTari), kami membentuk 10 remaja teman sebaya anti narkoba dari SMP sederajat di desa bersinar yang bertindak sebagai duta anti narkoba," sebutnya.

Baca Juga

BRI Ikuti Rakor Pembinaan Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba

Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM)
BNN Kabupaten Labuhanbatu Utara juga mengembangkan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM), yang merupakan program intervensi berkelanjutan terhadap penyalahguna narkoba dengan melibatkan agen pemulihan dari masyarakat setempat. Sebanyak 10 agen pemulihan telah dilatih untuk menangani klien dengan kecanduan narkoba tingkat ringan.

Layanan Rehabilitasi
Tercatat sebanyak 64 pecandu dan korban penyalahgunaan narkoba telah mengakses layanan rehabilitasi rawat jalan di Klinik Pratama Berkah BNN Kabupaten Labuhanbatu Utara. Selain itu, layanan pendampingan dan pemulihan (pascarehabilitasi) diberikan kepada 20 klien.

Tahun 2024 ini, BNN menandatangani dua Memorandum of Understanding (MoU) dengan Puskesmas Aek Kanopan dan Apotek Sumber Murah Aek Kanopan, untuk mendukung layanan rehabilitasi. Selain itu, BNN juga melaksanakan Rencana Aksi Nasional P4GN sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020.

"Saat ini BNN Labura memiliki 26 personil yang terdiri dari ASN, Polri, dan PPNPN. BNN juga akan pindah ke Aek Kanopan pada tahun 2025, dengan gedung pinjam pakai dari Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara," jelasnya.

Editor : Mohd Fadly Pelka