Mereka kemudian membeli BBM di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) sebelum pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan harga Pertalite, Solar dan Pertamax pada Sabtu, 3 September 2022 lalu.
"Setelah harga BBM naik, mereka kemudian menjual yang sudah mereka timbun ke masyarakat dan industri. Tentunya dengan harga lebih tinggi," jelasnya.
Hadi mengungkapkan, ke 13 orang tersangka berikut barang bukti solar sudah diamankan. Para tersangka dijerat dengan Pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang diubah dalam Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait