Lantas, Sri menyebutkan selama ini usaha ayam guling miliknya itu berbahan baku ayam segar beku yang dibelinya dari pabrikan di kota Medan.
Ia juga menjelaskan bahwa usaha ayam guling miliknya itu hanya mengambil sedikit keuntungan sehingga dia bisa memutarkan modal usaha yang dimilikinya itu dengan cepat.
“Pandai kali kau cakap kalau aku jual ayam tiren. Aku gak berharap untung banyak, biarlah sedikit yang didapat yang penting berkah," kata dia dalam video tersebut.
Kemudian, Sri Dewi Yanti menantang si penyebar fitnah untuk pergi ke warungnya untuk membuktikan sendiri apakah ayam guling yang dijualnya merupakan ayam tiren.
Buat kau yang bilang aku jual ayam tiren, ku tantang kau bawa kawan-kawan kau ke warung aku," tantang Sri Dewi Yanti.
Tak hanya itu, Sri Dewi Yanti menantang akan melaporkan kasus ini ke polisi lantaran nama baiknya sudah dicemarkan.
"Jadi buat kakak, aku minta pertanggung jawaban kakak macam mana. Nama saya tercemar cuma gara-gara kakak. Atau mau kuajak kau ke Polsek atau ke Polres?" tegasnya.
"Tinggal pilih mau ke Polsek atau Polres, selesai. Gak ada kata2 maaf bagimu ya,,,Nama baikku tercemar gara2 muncung kau kak," tambahnya.
Sontak, postingan ibu-ibu ini viral di media sosial. Banyak komentar netizen yang memberikan dukungan kepadanya. Pada video tersebut, sudah lebih dari 250 ribu kali ditonton, 4 ribu komentar dan 4 ribu dukungan.
Saat tim iNews ke Asahan tempat jualan Sri Dewi Yanti, terlihat warung tersebut masih tetap ramai. Dalam spanduk, tertera 1 ekor ayam guling diberi harga Rp45 ribu saja.
Para pembeli mengaku tidak percaya dengan isu yang berseliweran soal dugaan ayam tiren yang dijual Sri.
Editor : Hikmatul Uyun